Jumat, Desember 05, 2008

KEKUATAN EKONOMI GLOBAL PINDAH KE NEGARA BERKEMBANG SETELAH NEGARA MAJU JATUH

Negara-negara berkembang saat ini memiliki pengaruh dan kekuatan lebih besar. Hal ini terlihat dari pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 (G-20) yang berakhir di Washington, Sabtu (15/11).

Negara berkembang seperti China, Brasil, India, dan Indonesia memenangi posisi kunci dalam keputusan ekonomi global pada krisis ini. Biasanya, keputusan penting soal finansial global seolah hanya menjadi urusan negara-negara kaya.

”Saya meninggalkan Washington dengan sangat senang karena struktur geopolitik memiliki tatanan baru,” ujar Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. ”Tidak ada logika untuk membuat keputusan politik dan ekonomi tanpa dukungan dari negara-negara berkembang anggota G-20. Negara berkembang juga harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari bagian solusi global,” lanjutnya.

Saat ini Brasil memegang kepemimpinan bergilir G-20. Anggota G-20 adalah tujuh negara maju, yaitu Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan AS, serta Afrika Selatan, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Turki, dan Uni Eropa.

Pada tradisi masa lalu, G-7 dan Rusia telah membicarakan masalah krisis ini, tetapi Presiden AS George W Bush memutuskan untuk memperluas pihak yang berbicara termasuk negara-negara berkembang.

”Keputusan pertama yang harus saya buat adalah mendaftar siapa yang harus hadir dalam pertemuan. Dan, jelas saya memutuskan bahwa kita harus duduk bersama-sama, yaitu negara-negara G-20, tidak hanya G-7 atau G-13,” ujar Bush setelah pertemuan itu.

Ada alasan jelas mengapa negara berkembang perlu dilibatkan dalam pembicaraan. Salah satunya, karena mereka akan menjadi lokasi bagi seluruh pertumbuhan ekonomi dunia pada 2009. Sementara negara maju seperti AS dan negara yang tergabung dalam Uni Eropa jatuh dalam resesi karena krisis finansial, yang tak akan memberikan kontribusi lewat pertumbuhan.

Optimisme

Dalam pertemuan G-20, para pemimpin negara berkembang memperlihatkan optimisme. Presiden China Hu Jintao menggarisbawahi hal itu dengan mengatakan, ”Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan relatif cepat di China sangat penting dalam berkontribusi terhadap stabilitas finansial internasional serta pertumbuhan ekonomi global.”

Perdana Menteri India Manmohan Singh juga mengungkapkan harapannya bahwa negaranya akan tetap dapat bertumbuh pada tahun-tahun mendatang. Namun, dia juga mengkhawatirkan masa depan negara-negara berkembang yang justru terimbas hantaman krisis lebih dahsyat dibandingkan dengan negara-negara maju. ”Negara-negara berkembang bukanlah penyebab terjadinya krisis ini, tetapi mereka juga terimbas krisis dengan dalam akibat krisis di negara maju,” ujar Singh.

Dalam pertemuan itu juga disepakati untuk membantu negara-negara berkembang yang terkena krisis, seperti sulit mendapatkan akses pada kredit karena keadaan finansial yang sulit seperti sekarang ini. Selain itu, badan finansial internasional juga perlu direformasi agar dapat memberikan negara-negara berkembang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik lagi


sumber : politikinternational.wordpress.com

Tidak ada komentar:

waktu itu pedang