Tampilkan postingan dengan label Berguru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berguru. Tampilkan semua postingan

Rabu, April 15, 2009

Belajar dari SMA 3 Padmanaba


Berkunjung ke SMA 3 Padmanaba, Yogyakarta sebagai bahan komparatif atas kondisi pembelajaran pada sekolah lain. Banyak yang bisa diperoleh dari hasil kunjungan tersebut.

Pertama, kesadaran atas tujuan mendidik siswa. Kesadaran ini sangat penting agar kita dapat kembali pada rel semula. Bahwa tujuan utama menjadi guru adalah mendidik anak bangsa agar menjadi penerus yang berkualitas.

Kedua, keikhlasan. Kesadaran yang tumbuh atas apa yang harus dilakukan pada akhirnya akan memunculkan sikap ikhlas. Keikhlasan untuk ukuran Jakarta tentu penuh tantangan dan berat godaannya. Oleh karenanya, keihlasan juga butuh proses untuk menanamkannya dalam hati semua guru.

Ketiga, komitmen. Komitmen untuk melakukan perubahan diri yang akan berdampak pada perubahan lingkungan yang positif. Hal ini yang belum benar terasa di sekolah yang berada dilingkungan kostrad. Wajar kalau kemajuan yang diharapkan sangat sulit untuk diwujudkan.

Kesimpulannya, kita sebagai guru memang harus terus belajar sampai nafas ini bosan menemani raganya....

Selasa, November 25, 2008

PeRayAan HAri GuRU

Hari ini, 25 November 2008, anak-anak altilery SMAN 74 Jakarta dan segenap guru merayakan HARI GURU NASIONAL. Pagi yang mendung dan teduh, justru menambah kekhusyuan perayaan yang penuh hikmah atas perjuangan guru Indonesia.

Perayaan dimulai dengan melaksanakan upacara bendera yang seluruh petugasnya adalah guru.

Mr. Warno menjadi pemimpin Upacara
ganteng ya?

tiga cwo ember (emang berkelas)
siap-siap ngibarin bendera merah putih


trio wek-wek (wanita dan oria eksekutif)
mengenagn tugas upacara sma puluhan tahun lalu

Pembawa acara yang cantieq : Bu Hirziah

pembina upacara : Mrs. Lies

para guru hikmat mengikuti upacara

Setelah pengibaran bendera dan wejangan dari pembina upacara, ada pidato berbahasa asing datiga murid wanita, yakni pidato bahasa jerman, jepang dan inggris dan satu lagi berbahasa Indonesia dari Ghassani.

Setelahnya seorang siswi, Syifa membacakan puisi khusus utuk guru..... rada sedih juga sih mendengarnya.....

Ditengah upacara diadakan penobatan guru favorit dan pemberian tanda terima kasih kepada para guru. Wah, riuhnya saat pemberian kenag-kenangan berupa kadao dan bunga....Anak-anak berebutan membagikan hadiah dan bunga sambil ada yang teriak-teriak segala lagi. Guru favorit : Mrs. Emmy Laksmi, Mrs. Debbie Tjakradiranana, dan Mrs. Eny Suryani.

By the way, sesungguhnya acara seperti ini memberikan nuansa kesegaran dan refleksi baik bagi guru maupun murid ditengah kejenuhan belajar dan kemacetan ibukota Jakarta yang sangat melelahkan.

Selasa, Februari 26, 2008

Berguru ke Padang

Hari Jum'at 22 Februari 2008, keluarga besar SMA 74 Jakarta bertolak ke kota Padang. Kunjungan pertama kali ke kota ini bertujuan untuk menimba ilmu, sharing dan bertukar pengalaman dengan keluarga besar SMA 1 Padang.

Saat tiba di kota Padang, semua keheranan karena mampirnya bukan ke SMA 1 Padang melainkan ke kantor RRI Padang yang di sambut langsung oleh Direktur RRI-nya, Pak Mulyadi beserta staff dan keluarga. Wah....kejutan juga. Ternyata Pak Mulyadi adalah alumni SMA 1 Padang, dan kebetulan juga kakak ipar dari ibu Fahmidar yang juga alumni SMA 1 Padang.

Direktur RRI, Pak Mulyadi

Para Eksekutif Muda sedang khusyu mendengarkan sambutan
Direktur RRI Padang

SMA 1 Padang merupakan salah satu SMA favorit di kota Padang. Berdiri sekitar tahun 1917, didirikan oleh pemerintah Belanda. Lulusannya pada tahun 2008 banyak yang diterima di PTN, antara lain ITB sebanyak 74 orang, UNDIP 1 orang, UNPAD 34 orang, NTU Singapore 3 orang, UI 13 orang, dan masih banyak lagi.

Tampak depan SMA 1 Padang, Sumatra Barat

Siswa-siswa SMA 1 Padang menyambut guru-guru SMA 74 Jakarta

Ruang Bimbingan Penyuluhan Siswa


Wow... cantiknya si upik




Suasana Sharing di serbaguna room

Hal yang paling menarik bagi saya adalah, seluruh siswinya berkerudung meskipun bukan muslimah. Saat ditanya mengapa demikian, Kepala sekolah SMA 1 Padang menjelaskan bahwa untuk seluruh kota padang, siswinya diwajibkan berjilbab kecuali non muslim dan sekolah non muslim. Akan tetapi mengingat berjilbab banyak sekali manfaatnya, untuk siswa non muslim di SMA 1 Padang mengikuti aturan tersebut. Jadi selama hari efektif, seluruh guru dan siswanya berjilbab. Luar biasa kan......!!!

waktu itu pedang